This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Minggu, 29 Januari 2012

Kepribadian Phlegmatis “Damai” ( Introvert – Pengamat – Pesimis )

1. Emosi Phlegmatis Damai
Kepribadian rendah hati, Mudah bergaul dan santai, Diam, tenang, dan mampu, Sabar, baik keseimbangannya, Hidup konsisten, Tenang tetapi cerdas, Simpatik dan baik hati, Menyembunyikan emosi, Bahagia menerima kehidupan, Serba guna
2. Phlegmatis Damai di Pekerjaan
Cakap dan mantap, Damai dan mudah sepakat, Punya kemampuan administratif, Menjadi penengah masalah, Menghindari konflik, Baik di bawah tekanan, Menemukan cara yang mudah.
3. Phlegmatis Damai Sebagai Teman
Mudah diajak bergaul, Menyenangkan, Tidak suka menyinggung, Pendengar yang baik, Selera humor yang menggigit, Suka mengawasi orang, Punya banyak teman, Punya belas kasihan dan perhatian
4. Phlegmatis Damai Sebagai Orang Tua
Menjadi orang tua yang baik, Menyediakan watku bagi anak-anak, Tidak tergesa-gesa, Bisa mengambil yang baik dari yang buruk, Tidak mudah marah.
Demikian 4 karakter dasar yang telah ditemukan oleh Hipocrates 400 tahun SM, dengan harapan anda yang telah membaca artikel ini dan memahaminya anda dapat mengetahui karakter anda dan anda dapat mengerti karakter orang-orang terdekat anda (teman, keluarga, pacar, dll) sehingga anda dapat menyesuaikan diri dan anda tahu bagaimana cara menghadapi tipikal dari 4 karakter yang berbeda tersebut dengan cara yang berbeda-beda pula.

Kepribadian Koleris “Kuat” ( Ekstrovert – Pelaku – Optimis )

1. Emosi Koleris Kuat
Berbakat pemimpin, Dinamis dan aktif, Sangat memerlukan perubahan, Harus memperbaiki kesalahan, Berkemauan kuat dan tegas, Tidak emosional bertindak, Tidak mudah patah semangat, Bebas dan mandiri, Memancarkan keyakinan, Bisa menjalankan apa saja.
2. Koleris Kuat di Pekerjaan
Berorientasi target, Melihat seluruh gambaran, Terorganisasi dengan baik, Mencari pemecahan praktis, Bergerak cepat untuk bertindak, Mendelegasikan pekerjaan, Menekankan pada hasil, Membuat target, Merangsang kegiatan, Berkembang karena saingan.
3. Koleris Kuat Sebagai Teman
Tidak terlalu perlu teman, Mau bekerja untuk kegiatan, Mau memimpin dan mengorganisasi, Biasanya selalu benar, Unggul dalam keadaan darurat.
4. Koleris Kuat Sebagai Orang Tua
Memberikan kepemimpinan kuat. Menetapkan tujuan, Memotivasi keluarga untuk kelompok, Tahu jawaban yang benar, Mengorganisasi rumah tangga.

Kepribadian Melankolis “Sempurna” ( Introvert – Pemikir – Pesimis )

1. Emosi Melankolis Sempurna
Mendalam dan penuh pikiran, Analitis, Serius dan tekun, Cenderung jenius, Berbakat dan kreatif, Artistik atau musical, Filosofis dan puitis, Menghargai keindahan, Perasa terhadap orang lain, Suka berkorban, Penuh kesadaran, Idealis
2. Melankolis Sempurna di Pekerjaan
Berorientasi jadwal, Perfeksionis, standar tinggi, Sadar perincian, Gigih dan cermat, Tertib dan terorganisasi, Teratur dan rapi, Ekonomis, Melihat masalah. Mendapat pemecahan kreatif, Perlu menyelesaikan apa yang dimulai, Suka diagram, grafik, bagan, daftar
3. Melankolis Sempurna Sebagai Teman
Hati-hati dalam berteman, Puas tinggal di latar belakang, Menghindari perhatian, Setia dan berbakti, Mau mendengarkan keluhan, Bisa memecahkan masalah orang lain, Sangat memperhatikan orang lain, Terharu oleh air mata penuh belas kasihan, Mencari teman hidup ideal.
4. Melankolis Sempurna Sebagai Orang Tua
Menetapkan standar tinggi, Ingin segalanya dilakukan dengan benar, Menjaga rumah selalu rapi, Merapikan barang anak-anak, Mengorbankan keinginan sendiri untuk yang lain, Mendorong intelegensi dan bakat.

Kepribadian Sanguinis “Populer” ( Ekstrovert – Membicara – Optimis )

1. Kekuatan Emosi Sanguinis Populer
Kepribadian yang menarik, suka berbicara, Menghidupkan pesta, Rasa humor yang hebat, Ingatan kuat untuk warna, Secara fisik memukau pendengar, Emosional dan demonstratif, Antusias dan ekspresif, Periang dan penuh semangat, Penuh rasa ingin tahu, Baik di panggung, Lugu dan polos, Hidup di masa sekarang, Mudah diubah, Berhati tulus, Selalu kekanak-kanakan.
2. Sanguinis Populer di Pekerjaan
Sukarelawan untuk tugas, Memikirkan kegiatan baru, Tampak hebat di permukaan, Kreatif dan inovatif, Punya energi dan antusiasme, Mulai dengan cara cemerlang, Mengilhami orang lain untuk ikut, Mempesona orang lain untuk bekerja
3. Sanguinis Populer Sebagai Teman
Mudah berteman, Mencintai orang, Suka dipuji, Tampak menyenangkan, Dicemburui orang lain, Bukan pendendam, Cepat minta maaf, Mencegah saat membosankan, Suka kegiatan spontan.
4. Sanguinis Populer Sebagai Orang Tua
Membuat rumah menyenangkan, Disukai teman anak-anak, Mengubah bencana, menjadi humor, Merupakan pemimpin sirkus

4 Tipe Kepribadian ( 4 Watak Dasar Manusia Sehat )

TERNYATA, ada empat watak utama yang dimiliki manusia. Dan yang pertama kali menemukannya adalah Hippocrates pada 400 tahun SM! Sampai sekarang, keempat watak ini tetap ditemukan. Juga watak perpaduan antara keempatnya. Lalu apa yang membuat diri anda begitu istimewa?
Banyak hal. Temukan betapa hebat dan kreatif Tuhan membuat Anda dalam Kepribadian Plus.
Dari sini Anda akan mengetahui apakah Anda :
> Seorang Sanguinis yang spontan, lincah, dan periang
> Seorang Melankolis yang penuh pikiran, setia, tekun
> Seorang Koleris yang suka petualangan, persuasif, percaya diri
> Seorang Phlegmatis yang ramah, sabar, puas
atau perpaduan dari sifat-sifat di atas.
Anda juga akan mengetahui bagaimana cara terbaik untuk menggunakan aset anugerah Tuhan yang unik ini untuk mendatangkan keserasian dalam semua hubungan Anda. Florence Littauer menjelaskan : ”Setelah kita tahu siapa diri kita dan mengapa kita bertindak dengan cara seperti yang kita lakukan, kita bisa mulai memahami jiwa kita, meningkatkan kepribadian kita, dan belajar menyesuaikan diri dengan orang lain.”
Begitu Anda memahami bagaimana cara mengeluarkan apa yang terbaik dari diri Anda, Anda akan mendapatkan bahwa orang lain juga kelihatan lebih baik. Temukanlah orang yang selalu Anda inginkan untuk menjadi Kepribadian Plus.
Tidak Ada Dua Orang yang Sama
Kalau kita semua seperti telur yang identik dalam sebuah karton, seekor ayam betina raksasa bisa menghangatkan kita dan mengubah kita menjadi anak ayam yang manis/ ayam jago yang gagah dalam sekejap mata, tetapi kita semua berbeda. Kita semua dilahirkan dengan rangkaian kekuatan dan kelemahan kita sendiri, dan tidak ada rumus ajaib yang bisa bekerja seperti mukjizat bagi kita semua. Sebelum kita mengenal keunikan kita, kita tidak bisa memahami bagaimana orang bisa duduk dalam seminar yang sama dengan pembicara yang sama dalam jumlah waktu yang sama pula dan semuanya mencapai tingkat sukses yang berbeda-beda.
Kepribadian Plus melihat kepada diri kita masing-masing sebagai individu yang merupakan campuran dari empat watak dasar dan mendorong kita untuk mengenal saya yang sesungguhnya dari dalam sebelum berusaha mengubah apa yang tampak pada permukaan.

5. Si Kooperatif

Olahraga seperti voli, basket, dan sepak bola sangat cocok bagi Anda yang menyukai kegiatan bekerjasama dalam tim. Olahraga dengan tipe seperti ini melatih konsentrasi, kepekaan, dan sekaligus daya pikir. Selain kemampuan teknik dasar yang harus dilatih, tanggung jawab masing-masing peran dalam sebuah tim juga perlu diperhatikan. Setiap gerakan tubuh yang Anda lakukan sangat berkaitan dengan kekompakan tim. Manfaat utama dari olahraga dengan tipe seperti ini yaitu untuk menguatkan jantung, mengontrol lemak dan tekanan darah, serta menguatkan otot-otot tubuh. Dengan olahraga ini Anda tidak hanya mendapatkan tubuh yang bugar tetapi juga pelajaran mental tentang cara bersosialisasi dan berkomunikasi dengan orang lain.

4. Si Fleksibel

Perempuan yang banyak bergerak dan bersosialisasi biasanya masuk ke dalam kategori ini. Olahraga yang cocok untuk tipe ini adalah yang dilakukan beramai-ramai, misalnya aerobik dan menari. Cara melakukannya biasanya bersama-sama dengan banyak orang di bawah panduan seorang instruktur. Tentu saja suasana yang tercipta sudah pasti meriah dan penuh semangat ketika Anda melakukan gerakan serempak dengan teman-teman Anda dengan diiringi musik. Karena melibatkan gerakan seluruh anggota tubuh, olahraga ini tepat untuk membentuk tubuh yang kencang, kuat, dan ideal. Untuk kegiatan menari, jenis tarian yang bisa menjadi pilihan sangat beragam, dari mulai tari perut hingga hip-hop semuanya memiliki manfaatnya masing-masing.

3. Si Petualang

Tipe petualang menyukai olahraga di luar ruangan. Salah satu olahraga yang tepat untuk orang dengan tipe ini adalah bersepeda. Bersepeda bukan hanya soal menggerakan otot-otot kaki tetapi juga melatih konsentrasi. Untuk Anda yang menyukai kegiatan bersepeda, cobalah melakukannya di tempat-tempat yang memiliki pemandangan indah. Dengan menikmati udara segar sambil bersepeda anda sudah menyumbang jasa kecil untuk bumi ini dengan cara mengurangi polusi kendaraan bermotor. Manfaat penting dari kegiatan bersepeda antara lain untuk menurunkan tekanan darah, membantu mengatasi obesitas, menangani diabetes, dan mengencangkan bokong juga kaki. Jika Anda menyukai olahraga yang lebih memacu adrenalin, kegiatan seperti panjat tebing, berkuda, paralayang, dan berselancar bisa menjadi pilihan.

2. Si Pemuja Ketenangan

Bagi anda yang penyabar dan mencintai suasana tenang, yoga bisa menjadi alternatif olahraga yang tepat. Walaupun terlihat ‘berdiam diri’, sebenarnya yoga melatih organ-organ tubuh dan pikiran secara aktif. Melalui yoga, pikiran yang fokus bersinergi dengan sendi-sendi, aliran darah, jantung, paru-paru, dan organ tubuh lainnya. Hal itu bisa terjadi karena yoga mengatur pernafasan dan emosi melalui gerakan-gerakan lembut yang menciptakan atmosfer ketenangan. Yoga juga ternyata olahraga yang cukup menghasilkan keringat dan memiliki berbagai manfaat. Misalnya melancarkan sirkulasi darah, melenturkan tubuh, mengencangkan badan, membantu mengatasi insomnia, melancarkan pencernaan, dan menghalau stress. Sebagai nilai tambah, pilihlah tempat beryoga yang nyaman dan bersih supaya Anda mudah berkonsentrasi dalam melakukan olahraga ini.

5 Olahraga yang Sesuai Dengan Kepribadian Anda

[UNIKNYA.COM]: Apakah Anda termasuk orang yang jarang berolahraga? Ada banyak hal yang bisa menyebabkan seseorang melewatkan kegiatan berolahraga. Padahal olahraga memberi banyak keuntungan bagi tubuh manusia secara fisik maupun mental. Solusinya, pilihlah jenis olahraga yang sesuai dengan kepribadian Anda agar olah raga terasa menyenangkan dan manfaat yang Anda dapatkan bisa maksimal. Berikut uniknya.com merangkum 5 jenis olahraga yang cocok untuk 5 ragam kepribadian yang berbeda-beda. Teruslah membaca artikel ini karena salah satu jenis olahraganya bisa jadi cocok untuk kepribadian Anda:


1. Si Aktif
Orang tipe ini biasanya mempunyai segudang kegiatan setiap harinya. Untuk itu dibutuhkan stamina yang prima yang salah satunya bisa didapatkan dengan cara berolahraga. Olah raga untuk si aktif bisa dilakukan kapan saja disesuaikan dengan waktu yang ada. Jika anda termasuk orang yang aktif, cobalah jogging di waktu pagi hari atau sore hari. Idealnya jogging dilakukan selama 20 hingga 30 menit setiap harinya. Manfaat utama olahraga ini yaitu untuk mengatur tekanan darah, menjaga kesehatan jantung dan paru-paru, serta mengurangi lemak di tubuh. Olah raga sederhana ini memerlukan keteraturan agar hasil yang didapatkan maksimal. Selain jogging, berenang juga bisa menjadi pilihan menyenangkan yang dapat mengurangi resiko stroke dan juga penyakit jantung.

Golongan darah AB

Orang bergolongan darah AB ini punya perasaan sensitif dan lembut. Mereka penuh perhatian dengan perasaan orang lain dan selalu menghadapi orang lain dengan kepedulian serta hati-hati.

Di samping itu mereka keras dengan diri sendiri, pun dengan  orang-orang yang dekat dengannya. Mereka jadi cenderung kelihatan mempunyai dua kepribadian, sering menjadi orang yang sentimen dan memikirkan sesuatu terlalu dalam.
Mereka punya banyak teman, tapi mereka butuh waktu untuk menyendiri untuk memikirkan persoalan-persoalan mereka.

Golongan darah O

Orang yang bergolongan darah O biasanya berperan dalam menciptakan gairah untuk suatu grup selain menciptakan  eharmonisan di antara para anggota grup tersebut. Figur mereka  terlihat sebagai orang yang menerima dan melaksanakan sesuatu dengan tenang.

Mereka pandai menutupi sesuatu sehingga kelihatan selalu riang, damai dan tak punya masalah sama sekali. Tapi kalau tak tahan, mereka pasti akan mencari tempat atau orang untuk curhat (tempat mengadu).

Mereka biasanya pemurah (baik hati), senang berbuat kebajikan dan tak segan-segan mengeluarkan uang untuk orang lain. Mereka sebenarnya keras kepala juga, dan secara rahasia punya pendapatnya sendiri tentang berbagai hal. Di lain pihak, mereka sangat fleksibel dan mudah menerima hal-hal baru.
Mereka cenderung mudah dipengaruhi oleh orang lain, begitu juga yang mereka lihat dari TV. Terlihat berkepala dingin dan terpercaya tapi sering tergelincir dan membuat kesalahan besar karena kurang hati-hati. Tapi hal itu yang menyebabkan orang yang bergolongan darah O ini dicintai.

Golongan darah B

Orang bergolongan darah B cenderung penasaran dan tertarik pada segalanya. Mereka juga cenderung punya terlalu banyak kegemaran dan hobi. Kalau sedang suka dengan sesuatu biasanya mereka menggebu-gebu tapi cepat juga bosan. Namun mereka bisa memilih  mana yang lebih penting dari sekian banyak hal yang dikerjakannya. Mereka cenderung ingin jadi nomor satu dalam berbagai hal ketimbang hanya dianggap rata-rata. Tapi biasanya mereka cenderung melalaikan sesuatu jika terfokus dengan kesibukan yang lain. Dengan kata lain, mereka tak bisa mengerjakan sesuatu secara berbarengan.

Mereka dari luar terlihat cemerlang, riang, bersemangat dan antusias. Namun sebenarnya hal itu semua sama sekali  berbeda dengan yang ada dalam diri mereka. Mereka bisa dikatakan sebagai orang  yang tak ingin bergaul dengan banyak orang.

Kepribadian Anda Sesuai Golongan Darah

JAKARTA, KOMPAS.com - Percaya atau tidak, golongan darah juga dapat memengaruhi kepribadian seseorang. Meski Anda yang gemar berselancar di internet mungkin sudah pernah membacanya, tetap tak ada ruginya bagi kita untuk berbagi info soal golongan darah yang boleh dipercaya boleh pula tidak kepada khalayak yang lebih luas. 

Golongan darah A
Biasanya orang yang bergolongan darah A berkepala dingin, serius, sabar dan kalem atau cool, bahasa kerennya. Berkarakter tegas, bisa diandalkan dan dipercaya meski keras kepala. Sebelum melakukan sesuatu dipikirkan terlebih dulu dan direncanakan dengan matang. 

Mereka mengerjakan segalanya dengan sungguh-sungguh dan konsisten, berusaha membuat diri sewajar mungkin. Mereka bisa kelihatan menyendiri dan jauh dari orang-orang. Mereka mencoba menekan perasaan mereka dan karena sering melakukannya jadi terlihat tegar kendati  sebenarnya punya sisi yang lembek seperti gugup dan lain-lain sebagainya. Mereka cenderung keras terhadap orang-orang yang tak sependapat sehingga cenderung berada di sekitar orang-orang yang ber'temperamen' sama.

Senin, 16 Januari 2012

Sigmund Freud lahir di Freiberg, sebuah kota kecil di Moravia, pada 6 Mei 1856. Ayahnya adalah pedagang wol yang mempunyai pemikiran tajam dan rasa humor yang baik. Sedangkan ibu Freud adalah istri kedua, wanita yang lebih muda 20 tahun dari suaminya, serta pribadi yang penuh semangat.[iii] Di dalam keluarga, Freud menempati posisi sebagai anak pertama yang mendapatkan limpahan kasih sayang ibunya. Sisi ego yang membentuk identitas dan persepsi dalam diri Freud pun mulai terbangun sejak masa kecil ini karena limpahan dan perhatian dari anggota keluarganya. Sebagai anak yang cerdas luar biasa, penyaluran bakat dan minat Freud mendapatkan tanggapan positif dari anggota keluarga dekatnya.
Dalam catatan hariannya, dia sendiri menuliskan: “At the Gymnasium I was at the top of my class for seven years: I enjoyed special privileges there, and was required to pass scarcely any examination.”[iv] Freud lulus dengan predikat summa cum laude pada perjalanan awal pendidikan. Selain pengalaman dalam lingkungan keluarga, pengalaman awal sekolah Freud pun telah membentuk ego dan sisi teleologis atau harapan-harapan tentang masa depan pribadinya. Pembentukan ego Freud semakin kuat dipengaruhi pencapaian prestasinya ketika kecerdasan dan bakatnya di sekolah memeroleh respon di rumah. Ego yang dimaksud adalah ego dalam khazanah teori psikologi Jung, khususnya tentang struktur kepribadian manusia. Di dalam teorinya, Jung memandang kepribadian manusia terdiri dari sejumlah sistem yang berbeda namun saling berinteraksi satu sama lain.[v] Struktur kepribadian itu adalah kesadaran (ego), ketidaksadaran pribadi (kompleks), dan ketidaksadaran kolektif (arketip).
Freud mengalami perlakuan yang istimewa pula saat dia berada di antara keluarga besarnya di rumah. Anggota keluarganya menyediakan ruang baca dan kamar makan pribadi bagi Freud, dan bahkan bersedia memindah piano yang dianggap mengganggu konsentrasi Freud saat belajar. Sikap yang diberikan oleh anggota keluarganya tentu saja berdampak dalam perkembangan kepribadian Freud kecil. Freud sadar akan dirinya yang cerdas sehingga berani untuk menentukan tujuan dalam hidupnya secara mandiri.
Kedua orang tuanya memberikan kebebasan penuh pada Freud untuk menentukan jalan hidup karirnya. Di dalam atmosfer yang liberal ini, Freud muda berkembang penuh sebagai pribadi yang mempunyai idealisme dan mimpi-mimpi. Langkah-langkah dan pilihan-pilihan yang dibuat Freud, kemudian, menunjukkan dirinya sangat dipengaruhi sisi kasualitas atau pengalaman masa lalu yang telah dialaminya di tengah keluarga. Sisi kasualitas merupakan sebuah sudut pandang yang menyatakan bahwa peristiwa-peristiwa sekarang adalah akibat atau hasil pengaruh dari keadaan-keadaan atau sebab-sebab [pengalaman-pen.] sebelumnya.[vi]
Secara perlahan, pada titik ini pula, sisi self yang merupakan tujuan hidup atau tujuan yang terus menerus berusaha dicapai manusia terbentuk dalam diri Freud. Self mendorong diri manusia untuk terus berusaha mencapai keseimbangan dan keutuhan dirinya. Sisi self secara bertahap mengarahkan dan memengaruhi kepribadian Freud. Secara nyata, dia sangat menikmati pengalaman bermain sepatu roda, berjalan-jalan di luar rumah, dan berenang. Dari sana, dia berelasi dengan orang-orang baru dan teman-teman sebayanya sehingga dapat saling berbagi pengalaman sebagai anak muda. Ada dorongan untuk mengalami perjumpaan dengan orang lain untuk berbagi gagasan atau perasaan. Kenyataan ini menunjukkan pribadi Freud yang tumbuh sebagai pribadi yang memiliki keseimbangan dalam sikap ekstravert maupun introvert. Sikap ekstravert menyoroti aspek diri Freud yang berusaha keluar dari dirinya dan berani membangun relasi dengan orang lain secara akrab.[vii] Sedangkan, sisi introvert menunjukkan sisi diri Freud yang sanggup masuk ke dalam diri untuk berefleksi dan berjumpa dengan diri sendiri.[viii] Sikap yang kedua ini kelak akan lebih ditemukan dalam masa-masa berkarya Freud, ketika dia mengalami kesepian dan dapat merefleksikannya, juga saat dia memutuskan untuk menganalisis dirinya sendiri.
Masa muda Freud masih dipenuhi dengan berbagai pengalaman yang menarik karena masa ini merupakan masa eksplorasi baginya. Salah satu yang menarik dibahas adalah ketertarikannya untuk bergabung dan menjadi bagian dari korps tentara. Ketertarikan itu ada kaitannya dengan aspek teleologis dalam teori psikologi Jung. Aspek teleologis yang dimaksud di sini adalah sudut pandang yang mencermati manusia menurut ke mana dia pergi, bukan di mana ia telah berada.[ix] Sisi teleologis Freud memberikan gambaran tentang sosok gagah dan heroik dari seorang tentara. Bagian teleologis ini juga muncul karena pada masanya banyak anak-anak muda pria mengidentifikasikan diri mereka dengan sosok seorang tentara.

ANALISIS KEPRIBADIAN SIGMUND FREUD DENGAN TEORI PSIKOLOGI ANALITIK CARL GUSTAV JUNG


Pada mulanya, ketika saya belum mengetahui dunia psikologi, nama yang selalu muncul saat mendengar psikologi adalah Sigmund Freud. Nama Freud menjadi nama yang pertama kali muncul karena nama itulah yang kerap saya dengar ketika orang-orang memperbincangkan psikologi. Karena rasa penasaran dan keingintahuan pada Freud, saya memutuskan membaca biografinya di Seminari Mertoyudan. Hasilnya, saya sama sekali tidak paham tentang isi uraian yang saya baca karena biografi itu ditaburi kosa kata psikologis yang tidak familiar. Itulah pengalaman pertama saya bersentuhan dengan psikologi dan Sigmund Freud.
Pengalaman kedua bersentuhan dengan psikologi adalah pengalaman octiduum
dengan P. Siegfried Zahnweh, SJ di Rumat Retret Sangkal Putung, Klaten. Dalam retret sebagai persiapan pengucapan kaul pertama itu, P. Zahnweh, SJ mensistesiskan teori psikologi Jung tentang mimpi dan spiritualitas Ignatian dalam membimbing saya. Rasa ingin tahu mendorong saya untuk bertanya pada beliau tentang cara pendampingannya dalam retret. P. Zahnweh, SJ, dengan senang hati, menjelaskan sedikit tentang Carl Gustav Jung dan memberikan judul buku referensi yang dapat menjadi acuan untuk mempelajari teori Jung lebih dalam. Pada momen istimewa ini, saya belajar tokoh baru dalam dunia psikologi, yakni Carl Gustav Jung.
Dari dua pengalaman ini saya memeroleh dua nama yang senantiasa akan terus saya ingat dalam benak saya karena setiap nama mewakili pengalaman yang berkesan. Karena itulah, sebelum masuk STF Driyarkara, saya hanya mengenal dua nama besar itu, Sigmund Freud dan Carl Gustav Jung. Saya tidak mengetahui nama-nama lain selain Freud dan Jung. Kemudian, saya mulai belajar Psikologi Kepribadian di STF Driyarkara dan menemukan kenyataan bahwa ternyata, terdapat banyak nama psikolog yang belum saya kenal. Saat itulah saya mengalami ketercengangan sementara, “Oh, ini toh yang namanya psikologi.” Saya mulai belajar tentang banyak hal dalam psikologi lewat mata kuliah Psikologi Kepribadian. Meskipun telah mengetahui nama dan teori baru, saya tetap terkesan dengan dua nama yang saya kenal pertama kali, Freud dan Jung. Dua nama ini yang menjadi landasan atau pondasi awal perkembangan psikologi.
Keterkesanan saya terhadap Freud dan Jung serta teori mereka mendorong saya untuk mengetahui lebih banyak tentang pribadi dan alam pikiran mereka. Saat mulai mencermati jejak-jejak sejarah psikologi, khususnya sejarah hidup Freud dan Jung, saya mendapatkan data sejarah yang mengungkapkan perjumpaan kedua tokoh besar psikologi itu mulai 1906, lewat surat maupun pertemuan pribadi.Awalnya, mereka berdua memandang satu sama lain sebagai rekan diskusi, teman kerja, dan sahabat. Namun, dalam perjalanan waktu, terjadi perpecahan di antara mereka karena perbedaan pandangan dalam teori psikologi. Freud cenderung membaca manusia sebagai pribadi yang dipengaruhi oleh pengalaman seksualnya (panseksualisme). Pemikiran Freud ini tidak dapat diterima Jung karena Jung mengembangkan gagasan tentang psikologi analitik dengan penggabungan unsur teleologis dan kasualitas dalam diri manusia.
Perjumpaan dan perpisahan kedua tokoh ini adalah peristiwa bersejarah yang menarik dalam dunia psikologi. Karena itulah, ketika mendapat tugas pembuatan makalah ini, saya tergerak untuk menghidupkan kembali perjumpaan Freud dan Jung. Perbedaannya dengan pertemuan mereka di masa lalu, dalam makalah ini perjumpaan mereka hanyalah sebuah perjumpaan imajiner yang terjadi dalam kontemplasi pribadi saya. Dalam perjumpaan imajiner ini, Jung menganalisis kepribadian Freud dengan teori psikologi analitiknya. Saya cenderung memilih posisi teori Jung menganalisis Freud daripada sebaliknya karena saya tertarik, kagum, dan setuju dengan jalan pemikiran psikologis Jung. Apalagi, teori Jung juga saya alami sebagai teori psikologi yang dapat disintesiskan dengan spiritualitas Ignatian, seperti yang saya alami ketika menjalani octiduum. Makalah ini membawa saya mengenang kembali pengalaman sakral retret sekaligus sebagai pembelajaran analisis psikologi kepribadian.